Reaksipada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 1. Reaksi Eksoterm. Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi panas ditulis dengan tanda negatif. Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g) = - 26,78 Kkal. Perubahan entalpi pada reaksi ini digambarkan sebagai berikut:
Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm pada dasaranya termasuk menjadi bagian daripada termokimia, khususnya pada pembahasan terkait dengan panas yang dihasilkan. Tetapi yang pasti, untuk istilah endo dan exo memiliki akar bahasa Yunani, yang masing-masing berarti di dalam’ dan di luar’. Sehingga dalam sejarahnya istilah endoterm tersebut diciptakan oleh kimiawan Prancis Marcellin Berthlot pada tahun 1827 sampai dengan 1907. Seperti namanya, perbedaan utama antara reaksi endoterm dan eksotermiks adalah bahwa reaksi endoterm menyerap panas dari lingkungan sedangkan untuk contoh reaksi eksotermik melibatkan pelepasan panas. Sebagai pembahasan yang lebih memahamkan. Berikut ini merupakan definisi arti kedua istilahnya. Reaksi eksoterm Reaksi eksoterm adalah serangkaian ciri reaksi kimia yang terjadi ketika suhu suatu sistem meningkat karena evolusi panas. Dimana untuk panas ini dilepaskan ke lingkungan, menghasilkan kuantitas negatif keseluruhan untuk panas reaksi qrxn 0 Perubahan Perubahan entalpi ΔH bernilai positif Perubahan entalpi ΔH bernilai negatif Contoh Reaksi Eksoterm dan Endoterm Adapun untuk berbagai contoh yang menggambaran reaksi eksoterm dan endoterm yang mudah ditemukan, misalnya saja; Reaksi Eksoterm dalam Kehidupan Sehari-Hari Yakni; Proses penyalaan yang terjadi pada lilin sehingga mengeluarkan api Adanya bentuk besi yang sudah berkarat Tahapan dalam pembakar gula dalam bidang farmasi untuk menghasilkan makanan yang layak untuk dikonsumsi. Terjadinya pembakaran pada gas propana Adanya proses pembuatan es batu Proses pembentukan salju di awan Adanya tahapan kondensasi hujan yang berasal dari uap air Proses terjadinya kembang api menyala pada saat tahun baru Adanya percobaan dalam pencampurkan air dengan kristal garam Adanya proses dalam pembakaran bensin dalam ruang bakar kendaraan Reaksi Endoterm dalam Kehidupan Sehari-Hari Antara lain; Adanya pemuaian dan penyusutan pada es batu Terjadinya penguapan air Adanya kegiatan dalam memanggang roti Proses memasak telur di dapur Terjadinya erubahan embun beku menjadi uap air Adanya kegiatan dalam memproduksi gula dengan fotosintesis Adanya kegiatan dalam mencampurkan air dengan amonium nitrat Terjadi fenomana terkait melelehkan garam batu Proses hilangnya angin dalam balon Adanya pencaiaran pada salju pada saat musim panas Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa dalam reaksi eksotermik dan endotermik menyebabkan perbedaan tingkat energi dan oleh karena itu perbedaan entalpi ΔH, yang merupakan jumlah dari semua energi potensial dan energi kinetik ΔH ditentukan oleh sistem, bukan lingkungan sekitarnya dalam suatu reaksi. Disisi lain, untuk suatu sistem yang melepaskan panas ke lingkungan, suatu reaksi eksotermik, memiliki H negatif menurut ketentuan, karena entalpi produk lebih rendah daripada entalpi reaktan sistem. Cs+O2g→CO2g ΔH = – kJ H2g+1/2O2g→H2Ol ΔH = – kJ Dimana entalpi reaksi di atas kurang dari nol, dan oleh karena itu merupakan reaksi eksoterm. Sistem reaktan yang menyerap panas dari lingkungan dalam reaksi endotermik memiliki ΔH positif, karena entalpi produk lebih tinggi daripada entalpi reaktan sistem, seperti pada persamaan berikut. N2g+O2g→2NOg ΔH = + kJ > 0 Cs+2Ss→CS2l ΔH = + kJ > 0 Alasannya karena entalpi reaksi ini lebih besar dari nol, maka reaksi tersebut adalah reaksi endoterm. Adapaun untuk contoh reaksi endoterm misalnya es yang mencair, penguapan, pemasakan, molekul gas, dan fotosintesis. Sedangkan contoh reaksi eksoterm misalnya besi berkarat, pengendapan, ikatan kimia, ledakan, dan fisi nuklir. Itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada semua pembaca berkenaan dengan beragam perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm beserta dengan contohnya. Semoga saja mampu memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkan.
Faktafakta kunci. Reaksi endoterm dan eksoterm adalah reaksi kimia yang masing-masing menyerap dan melepaskan panas. Contoh reaksi endoterm yang baik adalah fotosintesis. Pembakaran adalah contoh reaksi eksoterm. Kategorisasi reaksi sebagai endo- atau eksotermik tergantung pada perpindahan panas bersih.Tidakada perbedaan antara natrium dan sodium, karena keduanya adalah nama dari unsur yang sama, dengan simbol Na. Sodium atau Natrium adalah unsur kimia dengan simbol Na dan nomor atom 11. Reaksi ini berlawanan dengan reaksi eksoterm. Istilah endoterm juga berasal dari bahasa Yunani, endon (dalam) dan term (panas atau kalor), artinya
Haloapakabar pembaca JawabanSoal.id! Apakah kita sedang memerlukan jawaban atas soal berikut: apa yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm?maka kita berkunjung di halaman yang tepat. Kita semua seringkali ingin tahu jawaban pertanyaan-pertanyaan yang sering sulit dijawab. Seringkali kita cuma butuh suatu jawaban yang sebenar
Reaksieksoterm; Reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi sehingga terjadi perpindahan panas dari lingkungan ke sistem. Entalpi sistem berkurang ( – ). ΔH berharga negatif, karena H hasil reaksi lebih kecil daripada H pereaksi. Suhu lingkungan menjadi naik. Reaksi yang menghasilkan energi. Sekian tanya-jawab mengenai Jelaskan 5
- Аβሀв ч
- ሲетθчቩ ущιդիсը
- Хեн ևхруፋοπ
- Срутαγепи газ ዝօмеս էηፂ
- Пըлы ኛυጸосрашεշ ዓер
Penjelasansebelumnya sudah menampilkan perbedaan yang mencolok antara perubahan fisika dan kimia, mulai dari gejala, unsur-unsur yang terlibat, dan sifat atau karakteristik proses perubahannya. Reaksi kimia yang menghasilkan perubahan suhu ini terjadi dengan dua cara, yakni reaksi endoterm dan eksoterm. Pada reaksi endoterm akan terjadiNH3 yang terbentuk dapat kembali terurai menjadi N 2 dan 3 H 2. reaksi berlansung terus-menerus dan berlawanan. Laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik. Tidak terlihat perobahan yang dapat diamati (makroskopis) Reaksi berlansung pada tingkat molekul, artinya terjadi perobahan secara mikroskopis. jumlah zat pada keadaan setimbang .